Kementerian Kesehatan tidak
menyarankan penduduk kota menggunakan air sumur untuk diminum, karena
pada umumnya sumber air tersebut terletak berdekatan dengan tempat
penampungan kotoran manusia (tangki septik).
“Misalnya di Jakarta, orang tidak boleh menggunakan air sumur untuk
minum, karena letak sumur cenderung berdekatan dengan tempat penampungan
kotoran,” kata Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan
Imran Agus Nurali di Jakarta, Jumat (17/3).
Menurut dia, ada konsekuensi masyarakat yang tinggal di perkotaan
padat penduduk seperti banyaknya sumur yang terletak berdekatan dengan
tangki septik. Padahal secara langsung atau tidak, tinja yang terimpan
di septic tank dapat mencemari air bersih yang biasa digunakan
masyarakat untuk minum atau memasak.
Air bersih di perkotaan, kata dia, memang sulit didapatkan, terlebih
perkotaan memiliki kendala keterbatasan lahan untuk membangun sumur yang
letaknya ideal dan jauh dari tangki septik. Hal itu termasuk program
penyedotan lumpur tinja secara aman dan terjadwal belum konsisten
dilakukan banyak wilayah.
Kendala itu, lanjut dia, juga diperparah dengan beberapa kasus
keadaan pipa saluran air bersih PDAM yang bocor dan berada di dalam got,
sehingga air bersih dapat tercampur zat berbahaya bagi kesehatan.
Referensi : http://www.aktual.com/warga-diasarankan-tidak-minum-air-sumur/